ULTRASONIC COOL MIST HUMIDIFIER DR. BROWN'S, SOLUSI RHINITIS-KU DI MASA PANDEMI

Sirkulasi udara yang kurang baik dapat menyebabkan ruangan menjadi pengap dan tidak nyaman untuk ditinggali. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan pendingin ruangan (AC) sering menjadi pilihan. Begitu pula kondisi di rumah kami. 

Bisa dibilang aku sekeluarga gak bisa lepas dari yang namanya AC. Bahkan kalau di total, AC di kamar tidurku bisa menyala kurang lebih 15 jam dalam sehari. Kamar tidurku memang cukup luas dengan plafon yang tinggi, tapi sama sekali gak ada jendela ataupun ventilasi udara. Jadi bisa di bayangkan bagaimana pengapnya karena gak ada angin yang masuk kalau AC gak menyala.

Nah yang paling repot nih, aku punya alergi debu dan dingin. Paling gak bisa kalau kena hawa dingin AC. Kalau masih ringan, hidung cuma berasa pilek dan tersumbat saja. Tapi kalau daya tahan tubuh lagi gak bagus, alerginya jadi bertambah parah, bersin-bersin, batuk, hidung tersumbat, berasa perih di dalam rongga hidung karena terlalu kering & mata juga jadi berair. Biasanya kondisi sepertiku ini disebut rhinitis alergi. 

Dengan kondisi alergiku, aku lebih suka pakai kipas angin dan kalau ruangan terasa terlalu pengap, baru aku nyalakan AC. Dan kalaupun harus pakai AC, suhu AC harus di stel diatas 24°C dengan kipas yang paling kecil, yang penting ada udara sajalah sudah cukup tapi gak sampai bikin alergiku kambuh. Beda ceritanya kalau si bapak sudah pulang kerja, maunya ketika masuk kamar, AC nyala, suhunya dingin. Kadang tuh perkara AC aja bisa bikin prahara rumah tangga. Sering kita sampai rebutan remote AC buat atur suhu & gak jarang keluar kata-kata drama, "kamu kok gak ngertiin aku sihh" cuma gara-gara AC... 

Padahal sebenarnya masalahnya ada di kondisi udara dalam ruangan yang kering akibat penggunaan AC. Setelah aku baca dari berbagai sumber, menjaga kelembapan udara ruangan itu sangat penting. Karena salah satu penyebab dari hidung tersumbat & alergi adalah dari udara kering. Penggunaan AC di ruangan akan mengakibatkan udara kering, sehingga dapat mengiritasi saluran pernapasan. 

 

Akhirnya aku cobain Ultrasonic Cool Mist Humidifier dari Dr. Brown's. Humidifier ini mengeluarkan uap air yang dapat menangkap partikel debu dan melembabkan udara di ruangan. Jadi bagus banget buat mengurangi gejala alergiku dan menjaga kualitas udara dalam ruangan, apalagi ada Vonn si bocah kecil yang paling betah main di kamar seharian. 

Ini dia fitur dan keunggulan dari Dr. Brown's Ultrasonic Cool Mist Humidifier. 

1. Kapasitas tangki Dr. Brown's Ultrasonic Cool Mist Humidifier cukup besar, yaitu dapat menampung 3,8 Liter air dan dapat beroperasi hingga 30 jam. 

2. Pengoperasian mudah dengan satu control button. Dengan memutar control button searah jarum jam, kita dapat dengan mudah mengatur banyak-sedikitnya uap air yang keluar. 

3. Terdapat Nozzle Mist dapat diarahkan ke segala arah sampai 360° sehingga kita dapat mengatur ke arah mana uap air akan keluar. 

4. Fitur Auto Shut-Off. Ini penting banget buat aku, aku pernah pakai humidifier lain yang gak ada fitur ini, jadi aku harus pasang alarm dan bangun ditengah malam hanya untuk mengisi ulang air atau mematikan humidifiernya supaya gak overheat karena mesin nyala terus. Nah Dr. Brown's Ultrasonic Cool Mist Humidifier ini udah ada fitur auto shut off, jadi ketika air dalam tangki habis, humidifier dengan otomatis akan berhenti beroperasi.

5. Dilengkapi dengan sumbu untuk penggunaan essential atau aroma oil sehingga dapat lebih memberikan relaksasi. 

Humidifier juga sangat bermanfaat di masa pandemi Covid-19 ini. Dan ternyata penggunaan Humidifier juga disarankan oleh Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Humidifier digunakan sebagai perlindungan tambahan untuk membantu meredakan gejala Covid-19 seperti batuk & sakit tenggorokan. 

Kebetulan Dr. Brown's Ultrasonic Cool Mist Humidifier ini juga menemaniku sekeluarga waktu kami harus menjalani isolasi mandiri. Aku sempat takut karena takut bila harus merasakan gejala, karena aku juga ada rhinitis alergi yang membuat rentan flu dan batuk. Segala saran kami lakukan, mulai dari makan makanan bergizi, minum vitamin, berjemur, cuci hidung, rutin berkumur, dan juga memakai humidifier dalam ruangan. Humidifier ini aku nyalakan ketika waktu tidur malam dan kondisi AC menyala. Dan efeknya langsung terasa, saat bangun tidur di keesokan harinya, rongga hidung & tenggorokan yang biasanya kering karena semalaman terkena hawa dingin AC terasa lebih lembab. Jadi hidung dan tenggorokan tidak terasa kering dan perih seperti biasanya. Puji Tuhan masih diberikan daya tahan tubuh yang baik untuk melewati masa isoman kami tanpa merasakan gejala yang berat. Dan hari demi hari setelah rutin menggunakan Humidifier dari Dr. Brown's ini, keluhan alergiku juga mulai berkurang loh.. 

Jadi buat kamu yang juga punya masalah alergi seperti aku, aku saranin juga buat cobain Dr. Brown's Ultrasonic Cool Mist Humidifier di rumah. Selain mengurangi gejala alergi, kita juga bisa menjaga kualitas udara untuk suami dan si kecil yang kita sayang. 

Dr. Brown's for better air.